Siapa Bilang Matematika itu Sulit?
Oleh : Uswatun Khasanah, S.Pd. | Guru Matematika | SMK Negeri 4 Kendal
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting karena merupakan dasar dari hampir segala ilmu yang di dalamnya mencakup ilmu-ilmu lain seperti fisika, kimia, biologi, ekonomi, geografi, dan sejarah dan lainnya. Kehidupan kita sehari-hari juga tidak bisa terlepas dari matematika, misalnya ketika kita berbelanja, membayar jasa orang lain, menghitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dll. Ternyata matematika sangat dekat dan tidak bisa terlepas dengan kehidupan kita.
Selama ini pelajaran matematika justru dianggap tidak penting oleh sebagian besar peserta didik bahkan tergolong salah satu mata pelajaran yang sulit. Tingkat kesulitannya dapat kita lihat dari potret hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika yang masih tergolong rendah. Mendengar namanya saja sudah mengerikan dan menyebalkan bagi sebagian besar peserta didik di setiap sekolah apalagi pada proses belajarnya. Pola pikir seperti ini harus segera kita luruskan. Mindsetnya harus segera diubah.
Mata pelajaran matematika diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar, menengah, sampai atas untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Kemampuan bernalar melalui proses belajar matematika akan meningkatkan kesiapan peserta didik untuk menjadi lifetime learner atau pembelajar sepanjang hayat. Sesuai dengan tujuan tersebut kita dapat melihat bahwa matematika meliliki peran yang sangat penting bagi peserta didik untuk memenuhi kebutuhan praktis dan memecahkan masalah dalm kehidupan sehari-hari.
Untuk itulah mari kita mencari solusi terbaik untuk membuat pembelajaran matematika menjadi salah satu mata pelajaran favorit, mudah, dan menyenangkan. Guru harus memiliki banyak metode dan model pembelajaran yang dapat menarik minat peserta didik untuk lebih mencintai mata pelajaran matematika. Salah satu caranya adalah belajar dengan memakai beragam multi media, memulai soal dengan yang mudah atau sederhana, membuat berbagai permainan games, memetakan kemampuan peserta didik, dan membentuk kelompok belajar. Menggunakan foto atau video yang mengilustrasikan soal bisa kita lakukan agar peserta didik lebih memperhatikan karena ada daya tarik visual. Memberikan contoh soal dimulai dari yang mudah atau sederhana dengan pemecahan yang sederhana pula kemudian peserta didik dipancing petunjuk lain yang bisa membantu penyelesaian soal perlahan-lahan. Hal ini akan membuat peserta didik lebih aktif dan kreatif. Guru juga bisa membuat metode lain seperti game kompetisi antarkelompok untuk menyelesaikan soal. Peserta didik akan lebih tertarik, tertantang, dan aktif dengan adanya permainan games. Pemetakan peserta didik dapat dilakukan melalui analisis hasil games, kuis, dan hasil ulangan. Peserta didik yang masih kesulitan dalam belajar diberi solusi terbaik dengan menurunkan tingkat kesukaran soal dan trik penyelesaian soal yang lebih praktis. Pemetakan tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk membentuk kelompok belajar. Setiap kelompok harus ada perpaduan antara peserta didik yang cepat dan mudah mengerti dengan peserta didik yang mengalami kesulitan. Di sinilah peserta didik bisa berkolaborasi dengan teman sejawat dan bisa berdiskusi serta belajar melalui tutor sebaya yang akan mempermudah cara belajarnya karena mereka akan lebih nyaman dan tidak canggung. Meskipun sudah ada kelompok belajar tetap di bawah pengawasan dan panduan guru.
Mari kita ciptakan pembelajaran matematika yang menyenangkan. Apabila kita menyukai dan bersahabat dengan matematika maka mata pelajaran yang selama ini menjadi monster yang menakutkan dan dianggap sulit akan berubah menjadi mengasyikkan dan mudah. Pada dasarnya apabila seseorang tekun dan teliti dalam mengerjakan sesuatu maka pelajaran sesulit apapun dapat terselesaikan dengan baik. Kita buat pembelajaran yang menyenangkan sehingga peserta didik akan termotivasi untuk segera menyadari betapa matematika itu penting dalam kehidupan kita sehari-hari, mudah dipelajari, dan mengasyikkan untuk terus ditekuni karena konsep belajar adalah sepanjang hayat.